Auditing adalah pengumpulan dan evaluasi bukti tentang
informasi untuk menentukan dan melaporkan derajat kesesuaian antara informasi
dan kriteria yang di terapkan.
Akuntan publik melakukan tiga
jenis utama audit, seperti yaitu :
1. Audit
opreasional.
Audit
operasional mengevaluasi efisiensi dan efektivitas setiap bagian dari prosedur
dan metode operasi organisasi. Pada akhir audit operasional, manajemen biasanya
mengharapkan saran-saran untuk memperbaiki operasi. Sebagai contoh, auditor
mungkin mengevaluasi efisiensi dan akurasi pemrosesan transaksi penggajian
dengan sistem komputer yang baru pasang. Contoh lainnya, di mana kebanyakanakuntan
merasa kurang menguasai bidang ini, adalah mengevaluasi efisiensi, akuransi dan
kepuasan pelanggan atas pemrosesan pendistribusian surat dan paket oleh
perusahaan semacam Federal Express.
2. Audit
ketaan ( compliance audit )
Dilaksanakan
untuk menentukan apakah pihak yang di audit mengikuti prosedur , aturan, atau
ketentuan tertentu yang diterapkan oleh otoritas yang lebih tinggi. Berikut ini
adalah contoh-contoh audit ketaatan untuk suatu perusahaan tertutup.
·
Menentukan apakah personel akutansi mengikuti
prosedur yang digariskan oleh kontroler perusahaan
·
Review tarif upah untuk melihat ketaatan dengan
ketentuan upah minimum.
·
Memeriksa perjanjian kontraktual dengan bankir
dan pemberi pinjaman lainnya untuk memastikan bahwa perusahaan menanti
persyaratan-persyaratan hukum.
Unit-unit
pemerintahan, contoh distrik sekolah, harus menjalani audit ketaatan karena
banyaknya peraturan pemerintah.
3. Audit
laporan keaungan ( financial statement audit ) dilakukan untuk menentukan
apakah laporan keuangan ( informasi yang diverifikasi ) telah dinyatakan sesuai
dengan kriteria tertentu. Biasanya, kriteria yang berlaku adalah
prinsip-prinsip akutansi yang berlaku umum (GAAP), walaupun auditor mungkin
saja melakukan audit atas laporan keuangan yang disusun dengan menggunakan
akuntansi dasar kas atau beberapa dasar lainnya yang cocok untuk organisasi
itu. Dala menentukan apakah laporan keuangan telah dinyatakan secara wajar
sesuai dengan GAAP, auditor mengumpulkan bukti untuk menetapkan apakah laporan keuangan
itu mengandung kesalahan yang material atau salah saji lainnya.
JENIS-JENIS
AUDITOR
Ada beberapa jenis auditor yang dewasa
ini berpraktik. Jenis yang paling umum yaitu:
Ø
kantor akuntan publik yaitu bertanggung
jawab mengaudit laporan keuangan
historis yang dipublikasikan oleh semua perusahaan terbuka, kebanyakan perusahaan
lain yang cukup besar, dan banyka perusahaaan serta organisasi nonkomersiial
yang lebih kecil.
Ø
auditor badan akuntabilitas pemerintah adalah
auditor yang bekerja untuk goverment accountability office (GAO) A.S. sebuah
badan nonpartisan dalam cabang legislatif pemerintah federal.dengan diketahui
oleh comptroller general, GAO hanya melapor dan bertanggung jawab kepada
kongres.
Ø
agen-agen penerimaan negara ( internal revenue )
yaitu di bawah arahan comisioner of internal revenue, bertanggung jawab untuk
memberlakukan peraturan pajak federal sebagaimana yang didefinisikan oleh
kongres dan diinterpretasikan oleh pengadilan. Salah satu tanggung jawab utama
IRS adalah mengaudit SPT pajak waji pajak untuk menentukan apakah SPT itu sudah
mematuhi peraturan pajak yang berlaku. Audit ini murni bersifat audit ketaatan.
Ø
Auditor internal di pekerjakan oleh perusahaan
untuk melakukan audit bagi manajemen, sama seperti GAO mengaudit untuk kongres.
Tanggung jawab auditor internal sangat beragam, tergantung pada si pemberi
kerja. Ada staf audit internal yang hanya terdiri atas satu atau dua karyawan
yang nmelakukan audit ketaatan secara rutin. Staf audit internal lainnya
mungkin terdiri atas lebih dari 100 karyawan yang memikul tanggung jawab yang
berlainan, termasuk banyak bidang di luar akuntansi.
Untuk mempertahankan independensi dari fungsi-fungsi bisnis
lainnya, kelompok auidt internal biasanya melapor langsung kepada direktur
utama, salah satu penjabat tinggi eksekutif lainnya atau komite audit dalam
dewan komisaris.akan tetapi, auditor internal tidak dapat sepenuhnya independen
dari entitas itu selama masih ada hubungan antara pemberi kerja karyawan.
Sumber:
A. Arens, Alvin (jilid 1), Auditing dan Jasa
Assurance. Jakarta: Erlangga
0 komentar:
Posting Komentar